Kamis, 19 Januari 2017

ISTRI PROTEKTIF DAN POSESIF


Dikutip dari medandaily.com.

Rasa takut dikhianati pasangan seringkali membuat seseorang menjadi cenderung mengawasi, mengendalikan dan mendominasi pasangannya secara berlebihan, sehingga dia tidak menyadari kalau orang lain juga butuh kebebasan, privasi, serta punya kehidupan pribadi sendiri yang tak bisa dikendalikan orang lain dengan seenaknya termasuk oleh pasangannya sendiri. 
Awalnya, masing - masing orang memiliki jatah untuk berlaku posesif terhadap pasangan masing-masing kadarnya adalah cuma 25 % untuk setiap pasangan dan tahapan pacaran baru hanya sekedar penjajakan, 50% kalo sudah melewati masa penjajakan dan sudah mendapatkan ke cocokan, 75% apabila kecocokan telah didapat dan selama berpacaran di tahap ini masing-masing sudah bisa saling mengisi. Dan 100% adalah apabilah sudah bersama dalam satu atap dengan ikatan yang sakral (menikah). Jadi kalo persentasi nya masih berkisar 25% - 50%, sisanya adalah mutlak kebebasan yang harus bisa dinikmati oleh keduanya.
Rasa takut kehilangan yang berlebihan, kurang percaya diri dalam menjalin hubungan seringkali menjadi penyebab mengapa seorang istri terlalu protektif dan posesif terhadap suaminya. Menghadapi pasangan yang posesif memang tidak mudah, masalahnya kebanyakan orang posesif akan selalu berusaha menunjukkan kekuasaan lewat hal-hal yang kadang terasa tidak masuk akal akibat perasaan yang selalu was-was dan curiga terlalu berlebihan. Proteksi yang dimaksud adalah menjaga dan mengingatkan, tetapi kalau sudah sampai melarang-larang untuk ketemu teman-teman dekat, mengikuti selalu kegiatan pasangan diluar, itu tentu saja sudah masuk dalam kategori posesif, jelas Rahmi Lubis, S Psi ,M.Psi.
 Wanita memiliki sifat posesif lebih karena rasa cemburu. Pada dasarnya ketika wanita mengetahui dengan jelas kegiatan pasangannya mereka bisa maklum. Tetapi kalau tidak, akan selalu membuatnya gelisah. Kejiwaan Pernikahan itu salahsatunya mesti dilandasi kepercayaan, kalau terjadi ketimpangan akan selalu saja ada pertanyaan-pertanyaan curiga dalam benak sang istri. Buat para istri, pasti akan tersiksa oleh pikiran-pikiran yang belum tentu benar apalagi kalau pikiran-pikiran buruk itu dikembangkan akan mengganggu mental dan menjadi sebuah gangguan kejiwaan nantinya, meskipun sifatnya masih tergolong kecil. Protektif idealnya sih melindungi, bukan memerangkap. Kalau sudah posesif, kecurigaan itu bentuk dari ketidak percayaan pada pasangan, boleh cemburu tapi jangan sampai melampaui batas. Tetapi pada skala yang wajar, curiga atau protektif itu juga perlu. Sebagai bentuk perhatian istri terhadap suami, tambahnya. Pahamilah suami Anda, karakternya, kebiasaannya, kesukaannya, dengan begitu Anda akan tahu yang disukai oleh suami Anda. Sebagai lelaki, beberapa orang sangat tidak setuju dan sangat tidak suka kalau istri terlalu protektif dan apalagi selalu curiga. Karena suami dan istri harusnya sudah sepakat memutuskan menikah, bahwa kami berdua tidak akan saling curiga, saling menuduh dan tidak saling melarang alias terlalu protektif. Saat memasuki bahtera rumah tangga, kedua belah pihak sudah harus siap menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi dan harus dengan lapang dada menerima kenyataan pahit yang bakal muncul dengan tak terduga karena kita sebagai manusia itu lemah. Saling menerima dan saling memahami, itu lebih baik dari pada terlalu protektif dan apalagi selalu curiga. Ada pria yang tidak terlalu suka dengan pertanyaan-pertanyaan istrinya yang menurut mereka "accusing" atau seakan-akan sang istri tidak percaya dengannya. Ada pria yang justru mulai curiga kalau sang istri sudah tidak tanya-tanya seperti dulu. Intinya, ada yang menganggap sifat yang menginterogasi sebagai suatu bentuk ungkapan cinta, namun ada pula yang agak cuek dengan hal-hal seperti itu. Selalu berfikir positif terhadap suami dan suami juga biasanya tidak suka kalau setiap kegiatannya harus dilaporkan pada istrinya, kesannya istri seperti mengintrogasinya. Yang ditakutkan adalah kegiatan selalu menginterogasi suami, membuat suami bisa jadi pembohong. Karena kecenderungan, sifat pria yang akan berpikir dengan mencari solusi cepat, misalnya dengan berbohong. Di curigai terus itu merupakan kegiatan yang melelahkan batin pasangan. Jika saling terbuka dan selalu jujur bicara apa adanya dengan pasangan, seorang istri protektif, berbuat demikian memang karena bener-benar takut kehilangan suami, tapi kalau terlalu juga melelahkan. Yang membuat bertambah buruk adalah malah berfikir untuk berbuat sekalian dari pada cuma dicurigai terus menerus. Curiga itu harus ada dasarnya, boleh saja curiga. Jikalau memang ada yang "salah" dengan suami. Harus ada bukti akurat yang menjadi dasar kecurigaan itu sendiri. Misalnya: sering pulang malam, ada bill yang tidak wajar, menemukan foto mesra suami dengang orang lain. Dan yang terpenting pokoknya sebagai istri, pastinya akan bisa melihat hal-hal yang "aneh" pada diri suami. Tetapi kalau masih dalam tahap "penyelidikan" mendingan tidak usah terlalu menunjukin kecurigaan kita. Untuk itu perbanyaklah komunikasi dengan suami. Jaga hubungan supaya tetap pada jalurnya. Dan menghargai arti rumah tangga itu sendiri. 

Senin, 18 Januari 2016

PANORAMA INDAH DARI PUNCAK WATU GEONG


Sepenggal  cerita saat liburan

Sudah beberapa hari di kampung rasanya ko jenuh banget ya...,ga ada kegiatan apapun selain makan n tidur....,kangen rasanya aku sama kebun,dengan niat menghilangkan kejenuhan ahirnya aku putuskan untuk pergi ke kebun,kebun  kemojing namanya,ada satu tempat faforit yang ingin saya kunjungi disana yaitu batu geong.
Dengan berjalan kaki aku susuri jalanan beraspal, namun baru setengah perjalanan tepatnya di tanjakan tunggangan nafasku ngap-ngapan rasanya,mungkin karena lama ngga jalan kaki dan nanjak-nanjak seperti itu.Setelah melewati tanjakan tunggangan aku sempet berhenti sejenak sekedar melepas lelah,
Huf..... masih lumayan juga perjalanannya untuk sampai di lokasi,apalagi jalan yang saya lewati sekarang bukanlah jalan beraspal melainkan jalan setapak yang biasa di lewati warga sekitar yang mempunyai kebun di sekitar kemojing dan batu geong,dan jalan itu juga salah satu akses jalan menuju  ke batu geong,
Dug ...dug... dug ...detak jantungku...,bukan karena apa tapi rasa lelah yang menerpa sehingga memacu detak jantungku berdetak lebih cepat,dan..... teng tong.... ahirnya sampai juga di kemojing,tampak batu geong  menjulang tinggi dengan gagahnya...





Kebetulan sekali bapaku ada d kebun akupun minta sama bapa untuk di petikin kelapa muda ( kalo didesaku namaya dawegan) tak sabar rasanya  ingin menikmati kelapa muda yang baru dipetik,dan.... debug.....sebutIr kelapa jatuh,segera kuambil dan cras...cras....kubuka kelapa muda dengan golok yang aku bawa dari rumah trus gluk...gluk...gluk...gluk...akh....suegeeeeer tenan......,hilang rasa haus dan lelahku.....
Dengan semangat 45 aku lanjutkan kembali perjalanan menuju batu geong yang sudah tampak d depan mata Tak lama kemudian, sim salabim... ahirnya sampai juga aku di sekitar batu geong tepatnya di batu apit,saya ngga tahu kenapa batu itu di namai batu apit,dengan hati-hati aku  berdiri di atas batu itu dan rasanya hem.........nyus....,hembusan angin sepoi-sepoi segera menghilangkan peluhku,berlahan aku melangkah mendekati tepian batu wih.... ngeri juga berdiri di tepi ,lembah yang curam terlihat jelas.kebayang kalau jatuh gemana ya....,hiiiiii serem....

Puas di batu apit lalu aku beranjak kebatu geong yang berjarak hanya beberapa meter dari batu apit,cukup sulit juga jalannya untuk bisa naik ke atas dan perlu hati-hati untuk bisa sampai di puncak  karena tidak ada tangga untuk naik keatas hanya tinjolan- tonjolan batu kecillah yang biasa buat pijakan untuk bisa naik ke puncak ,dan ahirnya sampai juga aku di puncak  ,lenyap sudah rasa lelahku terbayar indahnya panorama perbukitan di sekitar batu geong,waduk jendral sudirman (pamrican ) terlihat jelas,gunung kembar sindoro sumbingpun terlihat jelas,dan yang sedikit extrim adalah ketika kita melihat kelembah,bagi orang yang takut ketinggian mungkin ini adalah satu tantangan,tapi tidak untuk anaku dan ponakanku katanya sih "Siapa takut"......














Sedikit mengenang masa lalu,tempat ini adalah tempat faforitku,dulu kita bisa melihat burung elang terbang di bawah kita,suasana sunyi dan sejuk membuat kita betah berlama lama duduk di atas,apa lagi ketika kita masuk ke bawah suasana nyaman damai jelas terasa sekali,karena dulu di sekeliling watu geong di tumbuhi akar- akar yang tumbuh memanjang dari dasar sampi ke puncak ,dulu kita bisa naik ke pencak dengan melewati akar-akar yang tumbuh d sekeliling batu,karena tangan- tangan jahilah yang membuat akar-akar itu mati sehinga kini tinggal semak belukar  di sekelilingnya,namu demikian sampai sekarangpun tempat ini masih menjadi tempat faforit, khususnya bagi para muda dan mudi,apa lagi sekarang ada rumah pohon yang didirikan soib-soib dari pasedahan.
Tempat istirahat yang nyaman dengan pemandangan perbukitan yang hijau.....(Nek ra lagi musim kemarau)




Tak terasa waktu sudah sore....,saatnya turun dan pulang.... ,sembari pualng aku sempetin mampir kekebon milik bapa yang letaknya berada tepat di bawah batu geong daaaaan..........yes, cengkeh milik bapa sudah siap panen,berarti besok ada kegiatan lagi nih.........
Libur lebaran yang menyenangkan....




sebaagian foto dari berbagai sumber.